Ticker

6/recent/ticker-posts

Geliatkan Ekonomi, UMKM Kota Bogor Tampil di Pekan Kerajinan Jawa Barat

Kabarpos.UKM Jabar Paten! Slogan itulah yang menjadi motivasi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang juga merupakan anggota Dekranasda Kota Bogor saat tampil dalam Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif (KKJ) Jawa Barat 2-4 April 2021.

Pekan kerajinan ini diselenggarakan di beberapa tempat. Seperti di Trans Studio Mal (TSM) Bandung, IKEA Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan juga di Pasir Kaliki. Pekan kerajinan ini bertemakan 'Sinergi Mengembangkan Kreativitas Menuju UKM Jabar Teratas'.

Beberapa UMKM yang ikut serta dalam pekan kerajinan ini diantaranya seperti Lojicraft yang dinaungi Mardiah, Frida Aulia Indonesia dibawah naungan Frida Nursanti. Lalu ada Ramiza Boutique milik Yudiwati serta ada House Of Thalita milik Aisyah Setia Wati. Lalu ada Adrie Basuki dengan Mood Swing. 

"Mereka sudah memiliki pengalaman tersendiri. Seperti Lojicraft, mereka adalah UMKM bidang fesyen yang berkecimpung sejak tahun 2014 di Kota Bogor. Mereka pernah mengikuti festival Indonesia-Moscow tahun 2019," kata Wakil Ketua Dekranasda Kota Bogor, Yantie Rachim di Bandung.

Tak hanya itu, istri dari Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim ini mengungkapkan, UMKM lainnya seperti Frida Aulia Indonesia juga memiliki segudang pengalaman. UMKM ini juga bergerak di bidang fesyen dan craft yang memadukan kain batik produksi sendiri dengan bahan lain.

"Ciri khas produk mereka selalu simpel dan elegan. Mereka juga sempat mengikuti Festival Indonesia Moscow pada tahun 2017 - 2019. Serta di Brunei Darussalam pada tahun 2020 kemarin," terangnya. 

Sehingga pada momentum Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif (KKJ) Jawa Barat April 2021 ini, kata Yantie, UMKM dari Kota Bogor bisa lebih dikenal lagi ke khalayak luas.

"Ke depan juga tak hanya UMKM yang ada disini yang dikenalkan, namun juga masih banyak UMKM lainnya yang mesti diekspose lagi dari Kota Bogor. Dalam kondisi pandemi ini, UMKM juga dapat membantu pemulihan ekonomi kita saat ini," tambahnya.

Senada dengan harapan Yantie Rachim dari Kota Bogor, hal yang sama diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat membuka Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif (KKJ) Jawa Barat April 2021 di Ballroom Trans Luxury Hotel Bandung.

Menurut Kang Emil, sapaannya, saat ini masyarakat sedang merayakan politik kedaulatannya karena bangga dengan produk buatan Indonesia. Merayakan ekonomi yang berdikari, ekonomi yang datang dari kelompok UMKM Jawa Barat.

"Kita merayakan kebudayaan yang berkepribadian. Dari daerah Betawian, Priangan, atau Cirebonan itu sudah menunjukkan betapa indahnya Indonesia, betapa indahnya Jawa Barat. Oleh karena itu, hidup begitu indah dan tidak boleh menyerah oleh Covid-19," seru Emil.

Sambung Emil, saat ini pemerintah sedang berupaya untuk kembali menggeliatkan ekonomi ditengah pandemi. Ia menyebut, mempromosikan UMKM adalah salah satu bentuk bela negara saat ini.

"Ekonomi kita adalah ekonomi sila kelima. Yakni ekonomi keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Yang kaya boleh silahkan kaya, tapi yang miskin harus ikut terbawa. Kita harus saling tolong menolong," tegas Emil.

"Ada 15.000 UKM di Jabar yang terpilih, yang terus akan kita promosikan. Dalam pekan kerajinan ini, saya perintahkan kepada semua untuk posting satu promosi UMKM tiap hari. Bisa kuliner, sepatu, batik dan lain - lain. Ini perintah Gubernur Jawa Barat," tutupnya.

Ikut hadir secara langsung dalam pembukaan Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif (KKJ) Jawa Barat April 2021, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pimpinan Bank Indonesia (BI), serta Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil.

Dalam pembukaan Pekan Kerajinan Jawa Barat dan Karya Kreatif (KKJ) Jawa Barat April 2021, hadir juga memberikan sambutan para menteri - menteri secara virtual. 

Seperti Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan beberapa menteri lainnya.
Editor : Redaksi

Dilihat