Ticker

6/recent/ticker-posts

Yoga Septiawan Usung Visi Kepeloporan Kemandirian Untuk Kemanusiaan Benahi HMI Cabang Padang



PADANG - Konfrensi HMI Cabang Padang yang ke-39 yang di selenggarakan di wisma HMI Cabang Padang sudah memasuki sidang Pleno 4 dan dilanjutkan Padang Selasa 27 mendatang , artinya sebentar lagi organisasi mahasiswa Islam terbesar dan tertua tersebut akan terpilih pemimpin mengantikan Rahmaddian sebagai PJ Ketua Umum HMI Cabang Padang.

Forum Konferensi HMI Cabang Padang tak pernah lepas dari adu gagasan dan dinamika yang panas serta adu strategi kader-kader HMI, sejatinya forum Konfrensi adalah forum tertinggi di tingkat cabang dan berkumpulnya masing-masing komisariat adu gagasan dan strategi untuk memilih dan memenangkan kandidat yang di usung.

Yoga Septiawan salah satu kandidat Ketua Umum tak mau hanyut dengan dinamika dan intrik manuver politik kandidat yang lainya. Dengan niat untuk membenahi Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Padang dengan dinamika yang begitu kompleks, Mahasiswa UIN Tersebut terus gencar melakukan konsolidasi dan menyampaikan gagasan dan semangat yang di bawa untuk menjadi ketua HMI Cabang kepada seluruh kader dan senior HMI cabang Padang

Saat gagasannya kepada awak media Yoga Septiawan maju mengusung gagasan Kepeloporan Kemandirian Untuk Kemanusiaan, yoga menjelaskan lebih rinci niat dan semangat yang dibawa untuk membenahi HMI Cabang Padang berangkat dari melihat fenomena yang terjadi dan dinamika yang terjadi di pengaruhi intenal dan eksternal,

"Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bukanlah sebuah organisasi yang didirikan atas dasar keisengan dan kepentingan politik semata. HMI adalah sebuah ijtihat beberpa mahasiwa visioner akan pemaknaan nilai yang dipandang mampu menjawab kebutuhan akan hadirnya perubahan yang lebih baik. 

Apalagi dengan situasi dan kondisi yang terjadi di era mahasiswa sekarang, yang sibuk dengan keidealan diri yang dipengaruhi oleh idiologi luar yang sangat tidak menjadi karakter Mahasiswa Islam di Indonesia Ini.

"Dari latar belakang tersebut maka kami mencoba menganalisis factor- factor kemunduran HMI di era sekarang, yang menjadi salah satu penyebab utama dari kemunduran dan kurangnya daya jual kader HMI sekarang dalam menjawab tantangan zaman. 

Maka untuk itu kami menghadirkan beberapa konsep atau gagasan untuk menjawab tantangan mahasiswa islam di masa sekarang dan terkusus untuk ogranisasi HMI yang jelas system pengelolaan dan azaz yang dipakainya.

"Visi atau konsep yang kami rumuskan disini menghimpun seluruh nilai-nilai yang dianggap mampu menjawab tantangan dan masalah yang tengah dihadapi HMI sekarang, yang dirangkai menjadi sebuah selogan “Kepeloporan, Kemandirian, Untuk Kemanusiaan”.

"Makna dari Kepeloporan itu sendiri merupakan turunan dari makna manusia sebagai khalifah fil ard yang mana mempunyai tugas dan wakil Tuhan untuk mengelola bumi."

"Jelas bahwa misi Tuhan menjadikan manusia atau pemimpin sebagai khalifah adalah untuk mewujudkan kemaslahatan dan dan keadilan bagi semesta"

"Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin beragamnya kebudayaan manusia, termasuk beragamnya sebutan pemimpin dan sistem pemerintahan, maka makna khalifah ini perlu dimaknai secara subtantif dalam konteks masing-masing, termasuk dalam konteks Indonesia. 

"Makna substantif yang tidak boleh hilang adalah khalifah sebagai pengemban kemashlahatan dan keadilan. Oleh karena itu, semua Kader HMI harus bisa menanamkan dan mewujudkan nilai kemashlahatan dan keadilan itu sebagaimana menjalankan praktek agama juga harus dipahami sebagai bagian dari komitmen dalam mewujudkan kemashlahatan bernegara"

" Spirit Kemandirian itu sendiri adalah turunan dari nilai-nilai Tauhid, dengan dasar setiap kader HMI yang bertauhid maka dia akan bersikap mandiri. Mandiri dalam artian sikap dalam cendrung dan menentukan sebuah kebenaran di kalangan manusia, bukan sekedar yang disampaikan dari mulut ke mulut ataupun yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sehingga yang diharapkan setiap setiap kader itu bertindak sesuai dengan apa yang dipahami berdasarkan aturan yang berlaku. 

"Sehingg terbentuklah Jati diri dari setiap kader HMI yang merdekaan, baik dalam bentuk pemikiran, sikap dan tingkah laku.
Selanjutnya spirit Kemanusiaan yang merupakan implementasi dari nilai- nilai kemanusiaan. Kemanusiaan adalah bentuk perdamaian yang nyata, tatkala manusia yang satu dengan yang lainnya menjaga agar saling damai, tentram dan sejahtera. Manusia secara defenisi menurut KBBI adalah makhluk yang berakal budi, dan itu lh hakikat manusia.

" Tak hanya sekedar pandai, tetapi dia memiliki budi yang berarti kepandaiannya untuk menimbang mana yang baik dan yang buruk. Oleh karena itu manusia disandingkan dengan kata kemanusiaan dengan maksud sebagai cermin bahwa manusia itu menjalankan hidup layaknya seorang manusia.

" Dari visi atau spirit dasar tersebut kita turunkan menjadi beberapa poin atau target dalam pencapaiannya di HMI, yaitu konstiusi sebagai acuan dasar dalam menjalankan kerja-kerja organisasi. Idiologis bergerak dan bekerja dengan nilai-nilai dasar perjuanagan. Komunikatif dan Digital adalah instrument kemodrenan dalam membangun HMI di era revolusi 4.0.

Editor : Redaksi

Dilihat