Kabarposnews.co.id Saat ini, negara- negara di dunia sedang mengalami krisis pangan. Harga pangan dunia naik antara 30 persen hingga 50 persen.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutan pidatonya dalam puncak peringatan hari keluarga nasional ke-29 tahun 2022 di Medan pada Kamis, 7 Juli 2022.
Pengaruh dari dampak Perang Rusia Ukraina, harga pangan dunia mengalami kenaikan. Perang Rusia Ukraina ini juga berdampak pada melonjaknya energi minyak dan gas diseluruh negara di dunia.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kita harus bersyukur, karena petani masih memproduksi beras dan harganya tidak mengalami kenaikan.
“Alhamdulillah rakyat kita, petani masih produksi beras dan harganya tidak naik,”ujarnya
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia sudah tiga tahun tidak mengimpor beras lagi.
“Sudah 3 tahun Indonesia tidak impor beras lagi. Biasanya kita impor 1,5 juta ton, 2 juta ton, ini sudah tidak impor lagi,” tambahnya.
Perang Rusia Ukraina berpengaruh dengan harga gandum, karena produksi gandum 30 persen hingga 40 persen berada di negara Ukraina dan Rusia.
Ketika mengunjungi Ukraina, Jokowi bertanya langsung kepada Presiden Zelensky tentang ketersediaan stok gandum yang ada di Ukraina.
“Saya bertanya langsung kepada Presiden Zelensky jumlah stok yang ada di Ukraina ada 22 juta ton stok dan tidak dijual ke negara lain. Ada juga 55 juta ton panen baru. Artinya ada jumlah total 77 juta ton,”
Presiden Jokowi juga menanyakan ketersediaan gandum di negara Rusia ketika bertemu dengan Presiden Putin.
“Di Rusia, saya bertanya kepada Presiden Putin dan ada stok 130 juta ton di Rusia,” lanjutnya.
Karena gandum tidak bisa keluar dari Ukraina dan Rusia, maka di Arika dan beberapa negara Asia sudah mulai kekurangan pangan akut (kelaparan).
“Kemandirian pangan itu penting, untuk itu kita harus memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk menanam kebutuhan pangan. Apapun itu,” tegasnya.
Dari berbagai sumber
Reporter : SHT
Editor Redaksi
