Ticker

6/recent/ticker-posts

Imbas PLN Padam, Ekonomi Masyarakat Simeulue Rugi Milyaran Rupiah Per Hari


Kabarposnews.co.id Simeulue - Bukan menjadi rahasia baru jika roda ekonomi suatu daerah bisa digerakkan dari peranan listrik yang menunjang geliat aktivitas perekonomian masyarakat, terlebih di bulan ramadhan dimana geliat ekonomi masyarakat sangat terasa mengalami peningkatan.

Namun bagaimana jadinya jika perekonomian masyarakat di Simeulue sejak beberapa pekan ini bisa dikatakan mengalami penurunan yang signifikan akibat dampak dari adanya pemadaman lampu yang dilakukan oleh manajemen Unit Layanan Pelanggan PLN Sinabang.

Sebab dari adanya pemadaman lampu yang sering dilakukan dalam kurun beberapa jam dalam sehari, telah berimbas terhadap menurunnya pendapatan masyarakat baik dari segi pedagang, rumah tangga, rumah makan dan berbagai tempat usaha lainnya.

Diperkirakan dari dampak mati lampu yang bisa merugikan banyak masyarakat mencapai milyaran rupiah per harinya, bayangkan saja jika seluruh daerah di Simeulue dikalkulasikan per jiwa mengalami kerugian minimal Rp 100.000 per hari akibat dampak mati lampu.

Jika penduduk Kabupaten Simeulue berada pada kisaran 97.000 jiwa maka dapat dikatakan per hari potensi kerugian ekonomi masyarakat berada pada angka Rp. 97 Milyar.

Angka ini diambil dengan metode sampling terendah, belum lagi jika diambil dari nominal pendapatan pedagang, usaha rumah makan dan berbagai usaha lainnya. Mungkin bisa mencapai ratusan miliar bahkan lebih dari itu.

Jika diambil dari pandangan pengamat ekonomi hal ini bisa saja terjadi kerugian ekonomi yang dialami oleh Kabupaten Simeulue dalam beberapa pekan terakhir, tidak menutup kemungkinan hal ini masih akan terus terjadi beberapa pekan lagi jika penanganan PLN lambat untuk segera memulihkan kondisi dari pemadaman listrik.

Belum lagi jika dilihat dari keadaan yang sebenarnya ada di lapangan, dari peristiwa terbakar mesin PLN di Kampung Air, Kecamatan Simeulue Tengah. Maka dapat dipastikan perbaikan untuk menormalkan kembali situasi kelistrikan untuk mensuplai ke masyarakat di beberapa kecamatan akan memakan waktu yang lama.

Memang sudah seharusnya Pemerintah Kabupaten Simeulue bersama semua pihak memikirkan dampak dari sering mati lampu yang dialami puluhan warga Simeulue akan tidak makin berkepanjangan.

Dalam hal ini Pemda Simeulue semestinya telah memberikan sejumlah langkah yang dinilai dapat menyelamatkan masyarakat dari potensi kerugian ekonomi yang bisa berdampak terhadap menurunnya taraf hidup masyarakat di Simeulue.

Sebab jika kondisi mati lampu secara tidak teratur terus dibiarkan tanpa ada kepastian kapan situasi akan kembali normal, hal terburuk dapat terjadi diluar perkiraan seperti salah satunya akan tingginya angka kriminal sebab pencarian sumber ekonomi semakin sempit.

Belum lagi jika dilihat dari berbagai benda elektronik masyarakat yang rusak akibat dari sering mati lampu dilakukan tidak terjadwal, tentu hal ini makin membawa dampak buruk terhadap masyarakat itu sendiri.

Sudah seharusnya pihak PLN memberikan dispensasi atau subsidi maupun penanggulangan dari sejumlah kerugian yang dialami oleh masyarakat selaku pelanggan PLN.

Namun sejauh ini jika dilihat Pemda Simeulue masih dinilai lamban mengantisipasi berbagai kemungkinan bisa terjadi imbas pemadaman listrik yang barang tentu dan sangat jelas merugikan perekonomian banyak orang.

Pemda Simeulue semestinya sudah bergerak lebih gesit misalnya dengan meminta bantuan dari Kementerian BUMN agar pasokan listrik di Simeulue dapat segera ditingkatkan untuk menghadapi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

Pasalnya keberadaan listrik yang belum merata dirasakan masyarakat Simeulue terutama di sejumlah kecamatan terpencil, dimana pemadaman lampu dalam kondisi normal juga dirasakan hingga berjam-jam.

Tentu untuk mewujudkan ini memang diperlukan seorang kepala daerah yang piawai memainkan peran penting dalam membangun komunikasi baik di tingkat provinsi maupun pusat.

Jika tidak, maka problem listrik di Kabupaten Simeulue tidak akan dapat teratasi dan akan selalu begini, saban waktu masyarakat Simeulue hanya disuguhi berita hiburan bahwa pasokan listrik di Simeulue akan terpenuhi.

Sehingga terbuai dengan janji serta harapan palsu, namun nyatanya kondisi listrik di Simeulue masih berjalan di tempat.

Dalam hal ini masyarakat tentunya diminta untuk kritis dalam menyikapi persoalan yang ada saat ini, artinya masyarakat tidak dalam posisi apatis dalam menyuarakan permasalahan listrik di Simeulue saat ini.

Editor Redaksi

Dilihat