Ticker

6/recent/ticker-posts

Pemadaman Listrik Pecah Rekor, Pj Bupati Simeulue Dinilai Diam

Kabarposnews.co.id l Simeulue - Sejak memasuki bulan suci Ramadhan 1444 H pemadaman listrik secara bergiliran mulai dirasakan seluruh daerah di Kabupaten Simeulue, hal ini sebenarnya merupakan permasalahan klasik setiap tahunnya. Namun kali ini pemadaman listrik di Simeulue merupakan kali pertama yang berhasil menyandang "Pecah Rekor" pada kategori pemadaman lampu paling lama.

Namun sikap Pemda Simeulue dibawah kepemimpinan Penjabat Bupati Ahmadlyah dinilai belum secara maksimal menghadirkan sejumlah solusi untuk mengatasi permasalahan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat tersebut.

Misalnya seperti langkah yang ditempuh PJ Bupati Simeulue menemui sejumlah pihak di Provinsi Aceh maupun Pemerintah Pusat untuk meminta bantuan terhadap penambahan mesin PLN yang baru tak kunjung dilakukan, padahal PJ Bupati Simeulue kerap bolak balik ke Jakarta dan Banda Aceh dalam berbagai urusan daerah.

Sebab pemenuhan kebutuhan dasar seperti listrik menjadi pelayanan dasar yang wajib diberikan kepada masyarakat, namun hampir setahun menjabat PJ Bupati Simeulue terlihat sangat santai menjalankan roda pemerintahan tanpa memikirkan nasib masyarakat Simeulue yang mengalami imbas dari mati lampu secara ugal-ugalan.

Akan tetapi langkah yang diambil PJ Bupati Simeulue hanya sebatas memanggil Manajer PLN ULP Sinabang, dimana sebenarnya tidak memiliki kekuatan lobi untuk mendatangkan mesin baru yang memang diharapkan masyarakat Simeulue.

Teranyar meledaknya mesin PLN yang berada di Kecamatan Simeulue Tengah makin memperburuk situasi pemadaman listrik di Kabupaten Simeulue yang kian menjadi jadi.

Meledaknya mesin PLN pada Minggu (16/04) yang diduga karena mesin PLN tersebut memang sudah tidak mampu untuk dioperasikan melayani lebih dari 10.000 pelanggan PLN di beberapa kecamatan. Akibatnya potensi kerugian masyarakat yang mengalami dampak mati lampu yang tidak menentu bisa memperburuk kondisi perekonomian masyarakat.

Terlebih selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, dengan matinya lampu listrik membuat aktivitas masyarakat terganggu baik dari segi ekonomi, ibadah dan aktivitas lainnya.

Tentu disini sikap yang diambil PJ Bupati Simeulue terkesan dingin dan seperti tidak terjadi apa-apa, padahal situasi padamnya listrik sudah sangat kronis dan diperburuk lagi dengan tidak adanya kepastian kapan permasalahan pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN Sinabang.

Di samping itu, meledaknya mesin milik PLN yang berada di Unit Layanan PLTD Kampung Air telah berimbas terhadap makin melemahnya sektor perekonomian, serta menjadi catatan satu-satunya daerah di Provinsi Aceh yang mengalami pemadaman listrik terparah sejak puluhan tahun terakhir.

Dimana seharusnya di bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri masyarakat dapat dengan tenang melaksanakan ibadah maupun melakukan aktivitas sehari-hari.

PJ Bupati Simeulue juga terkesan seperti menggunakan mode "Bermain Aman" tanpa berani membuat gebrakan terhadap permasalahan mati lampu yang menjadi pemecah rekor sejak belasan tahun.

Oleh sebab itu, kinerja PJ Bupati Simeulue patut dipertanyakan apakah dinilai masih layak untuk mengatasi berbagai persoalan di Kabupaten Simeulue seperti persoalan listrik salah satunya.

Editor Redaksi

Dilihat