Ticker

6/recent/ticker-posts

Dosen USK Lakukan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Dengan Inovasi Mesin Pengering Ikan

Kabarposnews.co.id Sebanyak tiga orang Dosen Universitas Syiah Kuala yang terdiri dari Mujiburrahmad Selaku Koordinator Pelaksana, Juanda, dan T. Ariessa Sukhairi melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang fokus pada masyarakat  pengolah ikan kayu yang ada di Desa Lampulo.

Menurut Mujiburrahmad, Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam menghasilkan inovasi alat pengering, menyebabkan mereka masih bergantung dengan kondisi cuaca untuk proses pengering ikannya. Selain itu, karena lokasi usaha ini di pinggir jalan maka tempat penjemuran sangat rentan dengan kotoran dan debu. Ukuran ikan yang lebih besar memerlukan waktu pengeringan 2-3 hari jika matahari terik tetapi ketika matahari tidak terik maka diperlukan waktu pengeringan yang lebih lama. Apalagi ketika musim hujan tiba, maka tidak jarang ikan yang dikeringkan menjadi berulat. 
Masalah lain yang dihadapi mereka adalah kurangnya konsep pengemasan produk yang menarik sehingga meningkatkan nilai tambah untuk produk tersebut. Saat ini mitra menjual produknya tidak dilengkapi dengan merek dan kemasan yang menarik sehingga hal ini menyebabkan kualitas produk dan daya tarik pembeli akan menurun.

Lanjutnya, Permasalahan lain yang dihadapi masyakat pengolah ikan kayu adalah belum memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memasarkan produk dengan jangkauan yang lebih luas. Mereka hanya memasarkan produknya pada tempat-tempat tertentu seperti ke warung sekitar dan dipajang di outlet depan rumah. Sulitnya menjangkau konsumen yang jauh membuat tingkat penjualan menurun hal ini akan berdampak kepada menurunnya pendapatan yang di dapat oleh mereka.   Tidak adanya manajemen usaha, administrasi pembukuan dan keuangan yang benar serta masih kurangnya pengetahuan mitra tentang manajemen mutu yang baik juga merupakan permasalahan yang dialami oleh masyarakat.

Peserta dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ini yaitu  ibu Nurlaila, Dara Sukma dan Rosrita masing-masing mereka adalah pemilik
UD.  Sakalang,  UD Naguna dan UD. Cakalang. Pelatihan pertama yang dilakukan adalah program kelayakan dasar yang memperkenalkan GMP (Good Manufacturing Practices) dan SSOP (Sanitation standard operating procedures), memberikan pelatihan, pendampingan pengemasan produk, dan pembuatan dan pelatihan pemasaran secara online,  pembuatan administrasi pembukuan dan keuangan. 

Kegiatan terakhir yang dilaksanakan hari ini adalah  menghibahkan mesin pengering ikan yang sudah  disesuaikan dengan kemampuan masyarakat pengolah ikan kayu yaitu menggunakan bahan bakar LPG sehingga lebih hemat energi dibandingkan dengan oven listrik.

Editor.Redaksi

Dilihat