Ticker

6/recent/ticker-posts

Wali Kota Paparkan Optimisme Investasi dan Ekonomi di Masa Pandemi

KABARPOSNEWS.CO.ID.Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi Narasumber  di Program Market Review IDX Channel dengan tema Optimisme Investasi dan Ekonomi dari Kota Hujan, melalui live streaming di ruang kerjanya, Balai Kota Bogor, Senin (7/12/2020).

Melalui zoom meeting ini, Bima Arya mengatakan, pada April lalu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan perhitungan mulai dari skenario terburuk, skenario moderat dan skenario optimis mengenai prospek di Kota Bogor. 

Pemkot Bogor melihat pada skenario terburuk, yakni PAD Kota Bogor akan drop sampai 60 persen. Pihaknya pun segera  melakukan langkah-langkah penyesuaian. Mengingat dari data-data menunjukkan Kota Bogor sangat bergantung pada sektor MICE dan pendapatannya ada pada jasa pariwisata.

"Perlahan tapi pasti mulai tergerus PAD-nya karena PSBB dan juga pengetatan aktivitas ekonomi warga pada Maret. Kita melakukan langkah-langkah antisipasi, sehingga kondisinya saat ini relatif lebih terkendali secara Ekonomi," ujar Bima Arya.

Bima Arya melanjutkan, hal pertama yang Pemkot lakukan yakni penyesuaian dalam target perencanaan dan penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah yang mana ada refocusing di anggaran tahun berjalan 2020 dan  fokus pada upaya rasionalisasi. 

Hal-hal yang tidak relevan dengan konteks Pandemi Covid-19 dihilangkan dan diarahkan ke lima hal. Sebut saja kesehatan, ekonomi, pendidikan, janji kampanye dan program prioritas. 

"Kedua secara bertahap melakukan Recovery ekonomi, normalisasi unit ekonomi dengan protokol Kesehatan, keringanan membayar pajak dan ekonomi rebound. Kami menggenjot ekonomi yang di masa Pandemi booming  bersama stakeholder dan warga menyusun ekonomi reborn ini," jelasnya.

Bima Arya juga menjelaskan, semestinya tahun ini, PAD Kota Bogor ditargetkan bisa mencapai lebih dari Rp 1,1 triliun. Namun target itu kemudian disesuaikan sehingga penurunannya tidak terlalu drastis, dan hari ini target PAD yang direvisi sudah terlampaui. 

Ia mengakui, ketika PSBB okupansi hotel dan restoran di Kota Bogor drop sampai 20 persen. Namun sekarang kembali naik 80 persen, karena Bogor kembali jadi sasaran lokasi seminar, bimtek dengan tetap menjaga protokol kesehatan. 

"Kami juga akan menciptakan destinasi wisata baru yakni wisata alam, seperti rafting, jogging, tracking. Kami melihat animo warga yang datang ke Bogor mencari aktivitas luar yang sehat. Jadi kami menyasar wisatawan datang ke Bogor ada opsi lain selain kuliner dan hotel," pungkasnya. (fla/ismet-SZ)
Editor : Redaksi

Dilihat