Ticker

6/recent/ticker-posts

Kembali Jadi Daerah Termiskin di Sumatera, Saatnya Evaluasi Kinerja Sekda Aceh

Muttaqin pengurus dan aktivis GPS (Gerakan Pemuda Shubuh) mempertanyakan kinerja para birokrat di Aceh sebagai roda penggerak kebijakan yang telah ditetapkan oleh para pimpinan Aceh

Banda Aceh | Kabarposnesw.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh kembali mengeluarkan angka kemiskinan di Aceh, Angka tersebut mengalami peningkatan jumlah penduduk kemiskinan, yakni 19 ribu orang per bulan September 2020. 

Peningkatan angka tersebut menempatkan Provinsi serambi mekkah menjadi provinsi termiskin di Sumatera dengan angka persentasi mencapai 15 ,46%.

Menanggapi hal tersebut, Muttaqin pengurus dan aktivis GPS (Gerakan Pemuda Shubuh) mempertanyakan kinerja para birokrat di Aceh sebagai roda penggerak kebijakan yang telah ditetapkan oleh para pimpinan Aceh.

"Dari setiap kebijakan yang telah dibuat, birokrasi adalah mesin dalam menjalankan dan mengaplikasikan kebijakan tersebut, jika ada kebijakan yang selanjutnya gagal dalam pelaksanaan maka bisa dipaatikan kinerja birokrasi tersebut tidak berjalan maksimal", sebut Muttaqin. 

Sekretaris Daerah (Sekda) dalam hal ini sebagai pemimpin Birokrasi juga mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan kepada publik alasan kenapa Aceh masih menjadi Provinsi termiskin di Sumatera.

Oleh sebab itu, Sekda yang saat ini dijabati oleh bapak Taqwallah harus menjelaskan dan memberi informasi kepada masyarakat terkait "Predikat Daerah Termiskin", sehinga predikat tersebut tidak diarahkan kesalahannya pada satu pihak saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama, sambung Muttaqin. 

Disisi lain, bapak Taqwallah sangat getol melakukan inpeksi-inpeksi dan rapat-rapat terhadap bawahan. Akan tetapi setiap gerakan tersebut tidak memiliki ouput dan income jelas guna memaksimalkan jalannya birokrasi, belum lagi laporan dan keluhan dari beberapa ASN mengatakan cara kinerja Sekda terlalu banyak memberikan tekanan-tekanan terhadap bawahan sehingga birokrasi yang selama ini berjalan di dasari oleh ketakutan sehingga nuansa kinerja birokrasi jauh dari rasa kesegaran, Ujar Muttaqin. 

Oleh sebab itu, Kami meminta agar Gubernur Aceh mengevaluasi kembali kinerja Birokrasi Aceh yang dalam hal ini dijabati oleh Sekda Aceh, Taqwallah, hal tersebut dianggap penting guna untuk mewujudkan Aceh yang lebih Hebat.

Reporter : Misran
Editor : Redaksi 

Dilihat