Ticker

6/recent/ticker-posts

Bangun Kekuatan Politik Alternatif, Wujudkan Kedaulatan Rakyat

Kabarposnews.co.id Tangerang : 3 Februari 2023, Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melaksanakan Kongres yang ke-enam kalinya. Bertempat di Hotel Yasmin Karawaci Jl. Raya Binong No.8 Curug, Binong, Tangerang agenda ini rencananya akan diselenggarakan selama 2 hari, dari tanggal 3 sampai tanggal 4 Februari 2023. 

Di hadiri oleh 400 peserta delegasi dari 18 Federasi dan serikat Buruh anggota non SBA yang tergabung didalamnya, diantaranya adalah : Federasi Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (FSBPI), Federasi Serikat Buruh Nusantara (FSBN), Federasi Serikat Buruh Readymix dan Konstruksi (FSBRK), Federasi Serikat Buruh Migas (FSB Migas), Federasi Serikat Pekerja Jakarta Raya (FSPJR), Federasi Serikat Buruh Bersatu (FSBB) – Bekasi, Federasi Serikat Pekerja Indonesia Perjuangan (FSPIP), Federasi Persatuan Perjuangan Buruh (FPPB) - Bandung Raya, Federasi Serikat Perjuangan Buruh Indonesia (FSPBI) – Gresik, Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (FSBK) – Surabaya, Federasi Serikat Pekerja Karawang (FSPEK), Federasi Serikat Buruh Persatuan (FSBP) – Subang, Serikat Buruh CSI Garut (SB CSI Garut), Asosiasi Pekerja Perikanan Indonesia (AP2I), Serikat Buruh PT Eins Trend (SBET) – Purwakarta, Serikat Buruh PT Adient Automotive Indonesia (SBAS) – Purwakarta, Federasi Petugas, Lapangan Keluarga Berencana (FPLKB) Indonesia, Aliansi Penyuluh Perikanan Bantu Indonesia (APPBI), Serikat Buruh Mandiri Demokratis (SBMD) – Brebes, Serikat Buruh Bintang Muda (SBBM) PT Bintan Bersatu Apparel – Batam, SPBI, Forum Bidan Desa (Forbides), Federasi Serikat Buruh Independen (FSBI), Federasi Persatuan Buruh Militan (FPBM), Serikat Buruh Militan Gorontalo (SBMIG). 

Para peserta delegasi kemudian disambut dengan tarian tradisional yang dibawakan oleh anggota KASBI dari basis Serikat Buruh Independent Subang (SBIT). Tarian Jaipong yang dibawakan oleh Candrakanti membuat suasana pagi ini menjadi hangat. Kemudian dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Mars Kasbi secara bersama-sama dan dipimpin oleh Barisan Merah KASBI , membuat mereka semakin semangat. 

Sebagai tuan rumah Kongres KASBI VI ini, Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Nusantara (FSBN), Ade Mudiarwarman menyampaikan pokok utama dalam Kongres ini adalah permasalahan-permasalahan kaum buruh, permasalahan-permasalahan rakyat, tugas-tugas serikat buruh, jalan keluar dan perspektif untuk pemenuhan kebutuhan pokok bagi rakyat dan keluarganya. Adalah menjadi tugas bagi seluruh anggota KASBI untuk menyelenggarakan Kongres yang terbuka, demokratis, menyatukan, dan berorientasi pada perjuangan klas. Sebuah kongres yang merupakan bentuk penghormatan atas 18 tahun perjuangan kita sebagai Konfederasi KASBI dan untuk bisa bersama-sama mengejawantahkan, serta mempraktikan apa yang menjadi cita-cita kita bersama seperti yang terkandung dalam tema Kongres ke-6 ini “Bangun Kekuatan Politik Alternatif, Wujudkan Kedaulatan Rakyat!”.
Ade juga menyampaikan komitmennya di hadapan semua peserta bahwa Konfederasi KASBI akan terus teguh bersama kita semua, dengan rakyat Indonesia. Bersama-sama dengan lapisan rakyat miskin di setiap belahan Indonesia maka tidak ada perjuangan yang sia-sia. Kaum buruh harus percaya dengan perjuangan dan cita-citanya. Kepercayaan akan membuatmu berani, penuh keberanian dalam perjuangan. Kepercayaan akan memberikan tenaga muda untuk mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang akan muncul.

Sementara itu Ketua Panitia, Maman Nuriman mengatakan dalam sambutannya bahwa Kongres VI KASBI ini tidak akan terjadi tanpa dukungan penuh dari seluruh anggota, baik KASBI Banten selaku tuan rumah, maupun Federasi lain selaku tamu-tamu terhormat bagi KASBI Banten. Selain itu, semangat dan kerja keras panitia merupakan sebuah upaya yang patut di apresiasi karena sudah mengupayakan agar agenda akbar ini bisa berjalan semaksimal mungkin.

Di kutip dari sambutan Ketua Umum KASBI, Nining Elitos mengingatkan bahwa  18 tahun sejak kongres pertama konfederasi KASBI yaitu pada tahun 2005 di Bogor kini telah sampai Pada kongres ke-6 dengan tuan rumah Banten. Perjalanan yang tidak pendek dan tidak mudah telah dilalui penuh berliku, bahkan berbagai serangan kita dapatkan dalam membangun serikat buruh. Kedepan kita memerlukan teori-teori dan praktik yang lebih maju, kita juga harus semakin serius, disiplin, berani, konsiste, menguatkan barisan, bahkan harus hadir dalam berbagai persoalan rakyat yang lain serta membangun persatuan dengan berbagai macam kelompok. Untuk itu beliau berharap dalam Kongres 6 ini adalah sebagai alat berjuang untuk membebaskan Kaum Buruh dan rakyat dari penderitaan dan kesengsaranaan sehingga kedepan kita butuh membangun kekuatan alternatif yaitu membangun alat politik multisektor agar rakyat bisa menentukan arah kebijakan dan nasib rakyatnya sendiri. Betapa Pedihnya Hati rakyat saat ini ketika melihat perilaku rezim baik elit politik partai politik maupun pemerintah yang sudah terang-terangan dengan tegas membangkang terhadap konstitusi negara. 

Terakhir, Nining Elitos mengajak seluruh anggota Konfederasi KASBI untuk menjaga organisasi yang telah dibangun bersama-sama dengan cita-cita awal adalah agar Konfederasi KASBI sebagai organisasi alternatif dan progresif bagi kaum buruh dan rakyat Indonesia sehingga semua merasa memiliki semua merasa nyaman semua merasa bangga semua merasa setara. Semua harus yakin dan kuat dengan dekat dengan kemenangan. Saya juga ingin mengingatkan bahwa musuh sejati buruh adalah kaum penindas  yang  berkompromi dengan kekuatan rezim yang hari ini terus menggerus mulai dari serangan dari eksternal maupun dari dalam internal. Kita harus percaya kepada kawan-kawan semua sudah berupaya Bagaimana menjaga membangun mempertahan serta memperluas organisasi yang kita bangun sejak dari awal adalah tidaklah mudah itu pesan saya dalam Kongres ini

Lalu kemudian , para delegasi disuguhkan dengan video ucapan dari World Federation Trade Union (WFTU) yang berhalangan hadir. Dalam sambutannya, Pambys Krisis mengucapkan selamat selamat dan sukses kepada para delegasi yang hadir yang telah mensukseskan Kongres ini. Beliau menyampaikan hal penting yang  harus disadari kaum buruh Indonesia bahwa saat ini dunia sedang mengalami fase intensifikasi pertarungan politik, ekonomi dan militer, yang bertujuan untuk mengendalikan dan mengeksploitasi sumber daya ekonomi planet kita. Dan seperti yang selalu terjadi, Rakyat-lah yang selalu menanggung dampak dari perang dan intervensi imperialis. Setelah invasi Rusia di Ukraina, Amerika Serikat, NATO, dan Uni Eropa berupaya menampilkan situasi tersebut sebagai perang antara kaum liberal dan kaum otoriter, menyikapi hal ini, WFTU menegaskan bahwa bahwa kata perdamaian dunia tidak dapat diwujudkan dengan lebih banyak militer atau perlindungan terhadap kaum sayap kanan Nasionalis dan fasis. perdamaian tidak bisa didasarkan pada blokade, sanksi, dan perang ekonomi. WFTU berjuang untuk perdamaian untuk mengakhiri perang ini termasuk juga Perang imperialis dan intervensi secara umum. Berjuang untuk pembubaran NATO dan semua koalisi militer serta untuk penghapusan senjata nuklir. 

Afiliasi WFTU berada di garis depan perjuangan ini. Menajamnya represi negara dan otoritarianisme adalah respon dari pemerintah borjuis terhadap tuntutan rakyat yang adil. Ironisnya, pemimpin serikat buruh dan  serikat buruh kuning justru berkompromi dan menyerah. Penangkapan Sekretaris Jenderal International Trade Union Confederation (ITUC), Luca Vicentini dalam skandal suap, sekali lagi memunculkan isu korupsi di dalam serikat buruh. Dalam kasus khusus ini, penangkapan terkait dengan upaya menutup-nutupi kejahatan mengerikan yang dilakukan terhadap ribuan buruh. Banyak dari mereka kehilangan nyawa mereka selama bekerja.

WFTU mengajak serikat buruh di seluruh dunia untuk menjaga kemandirian orientasi kelas mereka dari korupsi dan manipulasi birokrasi dan oleh kapital dan pengusaha. Skandal penyuapan menunjukkan sekali lagi bahwa tidak adanya respon substansial dari sisi serikat buruh reformis terhadap kebijakan neoliberal anti-buruh, jelas berdampingan dengan korupsi dan penggunaan posisi serikat buruh untuk tujuan yang berlawanan dengan kepentingan kelas pekerja.

Dengan mengusung tema “Bangun Kekuatan Politik Alternatif, Wujudkan Kedaulatan Rakyat” acara ini diharapkan menjadi sebuah momentum bahwa saat ini buruh di Indonesia harus secepatnya mulai sadar dan berani untuk mulai memperjuangkan kepentingan rakyat kecil melalui jalan politik alternatif. Tentunya, politik yang dimaksud bukanlah politik borjuasi yang sudah menjamur dan mengakar di Indonesia, yang memanfaatkan suara rakyat untuk kepentingan segelintir borjuis yang pada akhirnya, mereka akan mengeluarkan berbagai cara untuk meraup kekayaan sebanyak-banyaknya meski dengan cara menindas rakyat kecil. Itu adalah alasan utama, bahwa kedaulatan rakyat harus diwujudkan.

Selamat melaksanakan Kongres VI KASBI,
Muda, Berani, Militan

Editor Redaksi
Munce 

Dilihat